Lumajang, 19 November 2025 – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, kembali mengalami erupsi besar pada Rabu sore, menyebabkan hujan abu dan awan panas yang meluncur jauh ke arah selatan. Aktivitas vulkanik ini memaksa sekitar 178 orang, termasuk 137 pendaki, 15 porter, serta sejumlah petugas dan pemandu pendakian, terjebak di kawasan Ranu Kumbolo, titik persinggahan utama dalam jalur pendakian menuju puncak Semeru.
Pendaki yang terjebak tidak dapat melanjutkan perjalanan turun akibat medan yang sangat berbahaya dan gelap, serta risiko longsoran yang meningkat pasca-erupsi. Lokasi Ranu Kumbolo, meskipun cukup jauh dari puncak, berada dalam jarak dekat dengan area yang terdampak oleh aliran awan panas, menjadikan kawasan ini relatif lebih aman untuk sementara waktu.

Menurut pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), jalur pendakian Semeru ditutup sementara waktu untuk mencegah bahaya lebih lanjut. Peningkatan status gunung ke level IV (awas) berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengharuskan penghentian semua aktivitas pendakian, mengingat potensi bahaya yang sangat tinggi.
Kondisi saat ini memaksa sebagian besar pendaki yang berada di Ranu Kumbolo untuk bertahan di lokasi hingga situasi kembali aman. Pihak berwenang menyarankan untuk tidak melakukan evakuasi pada malam hari karena kondisi medan yang sangat sulit dan minimnya pencahayaan. Pendaki akan mulai dipandu turun secara bertahap pada pagi hari, ketika cuaca lebih terang dan kondisi lebih memungkinkan.
Masyarakat sekitar Gunung Semeru, terutama yang berada di wilayah zona merah, telah diminta untuk mengungsi sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan aliran lahar atau gangguan aktivitas vulkanik lanjutan. Tim SAR dan petugas TNBTS terus memantau perkembangan situasi dan siap melakukan tindakan lebih lanjut untuk memastikan keselamatan semua pihak.
Dari laporan sementara, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun evakuasi dan upaya penyelamatan masih berlangsung dengan penuh kehati-hatian. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terkini melalui saluran resmi dan menghindari daerah rawan erupsi selama status awas masih berlaku.
Proses Evakuasi dan Langkah Selanjutnya
Proses evakuasi pendaki yang terjebak diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, tergantung pada kondisi gunung dan medan yang harus ditempuh. Pendaki yang telah berhasil turun ke Ranu Pani akan diberikan perawatan dan logistik untuk melanjutkan perjalanan menuju titik aman lebih lanjut.
Pihak TNBTS juga berencana untuk memperkuat protokol keamanan dan komunikasi di jalur pendakian Semeru, dengan harapan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa depan. Para pendaki diingatkan untuk selalu memeriksa kondisi gunung sebelum melakukan pendakian, terutama pada musim hujan dan ketika status aktivitas vulkanik sedang tinggi.
Dengan potensi bahaya yang masih ada, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas yang berada di lapangan.








